Selasa, 22 Desember 2020

 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang resmi disahkan oleh PPPKI tanggal 18 Agustusn1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 45, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama – sama dengan batang tubuh UUD45. Pancasila oleh penguasa pada masa lampau, beranggapan bahwa Pancasila merupakan label politik Orde Baru. Era Reformasi yaitu melemahnya kepercayaan rakyat terhadap ideologi negara dan akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.

 

 

A. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

1.Landasan Historis.

2.Landasan Kultural.

3.Landasan Yuridis.

4.Landasan Filosofis.

 

1. Landasan Historis , proses yang cukup panjang kemudian menemukan jati dirinya, yang di dalamnya terdapat ciri khas, dan karakter bangsa yang berbeda dengan negara lain, kemudian dirumuskan dengan sederhana namun mendalam , yang meliputi LIMA PRINSIP ( LIMA SILA ) diberi nama PANCASILA.

2. Landasan Kultural, Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah dalam pergaulan masyarakat Internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda dengan negara lain. 

3. Landasan Yuridis, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila . 

4. Landasan Filosofis, Secara filosofis, bangsa indonesia sebelum mendirikan negara adalah bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektib bahwa manusia adalah makhuk Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia.

 

 

B. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Dalam UU No. 20 th 2003 termuat dalam SK Diejen Dikti. No. 43/DIKTI/KEP/2006.

Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan peserta didik yang berkelakuan :

1.Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

2.Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara pemecahannya.

3.Mengenali perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi,seni.

4.Memiliki kemampuan untuk memahnai peristiwa sejarah dan nilaibudaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

 

 

 

 

 

 

C. Bangsa Indonesia  Ber – Pancasila dalam 3 Asas :

1.Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan secara yuridis menjadi dasar filsafat Negara , sudah dimilki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat dan kebudayaan dalam arti luas ( Pancasila asas kebudayaan ).

2.Unsur-unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalamagama ( nilai-nilai religious / Pancasila asas religius ).

3.Setelah bangsa Indonesia merdeka rumusan Pancasila calon dasar negara tersebut kemudian disahkan oleh PPKI sebagai asas kenegaraan ( Pancasila asas Kenegaraan ).

 

 

D. Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara

Indonesia :

•Istilah ideologi berasal dari kata “ idea “ yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan “logos” yang berarti ilmu. 

•IDEOLOGI

berati ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. 

•Pengertian Ideologi

yaitu kumpulan gagasan, ide-ide, kenyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematik, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam pelbagai bidang kehidupan.

 

 

 

 

E. Gagasan. Ide, kenyakinan, kepercayaan menyangkut :

1.Bidang Politik ( pertahanan dan keamanan )

2.Bidang Sosial.

3.Bidang Kebudayaan.

4.Bidang Keagamaan.

 

 

Ciri-ciri Ideologi :

1.Mempunyai derajat yang tingi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

2.Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan hidup , pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan , dipertahankan dengan bersedia berkorban.

 

F. Ideologi tertutup dan ideologi terbuka

Ideologi tertutup

adalah isinya bukan hanya berupa nilai dan cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari tuntutan kongkret dan operasi keras, yang dianjurkan dengan mutlak.

Ciri ideologi tertutup

adalah bahwa betapapun besar perbedaan antara tuntutan berbagai ideologi yang mungkin hidup dalam masyarakat, akan selalu ada tuntutan mutlak orang harus taat kepada ideologi tersebut.

 

G. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila:

1.Proses diawali dengan memiliki tentang pe ngetahuan yang lengkap dan jelas tetang kebaikan dan kebenaran Pancasila. Kemudian diserapkan dan dihayati sehingga menjadi suatu kesadaran yaitu orang selalu dalam ke adaan mengetahui keadaan diri sendiri,me mahami, serta memiliki pengetahuan Pancasila.

2.Kemudian ditingkatkan ke dalam sanubari sampai adanya suatu ketaatan yaitu suatu kesediaan yang harus senantiasa ada untuk merealisasikan Pancasila. 

3.Kemudian disusul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan untuk melakukan perbuatan mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bidang kenegaraan maupun dalam bidang kemasyarakatan.

4.Kemudian ditingkatkan menjadi mentalitas yaitu selalu terselenggaranya kesatuan lahir batin, kesatuan akal, rasa,kehendak sikap dan perbuatan mentalitas.

 

Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI)

·       Pengertian Negara yaitu sebagai suatu persekutuan hidup bersama dari masyarakat, adalah memiliki kekuatan politik, mengatur hubungan-hubungan, kerja sama dalam masyarakat untuk mencapai suatu tujuan tetentu yang hidup dalam suatu wilayah tertentu.

·       Tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah meng harapkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cita tanah air, demokrasi,berkeadaban.

 

Hak dan Kewajiban Warga Negara

•Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubugannya dengan negara.

•Dalam hubungan antara warganegara dan negara, warganegara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap rakyat dan sebaliknya warganegara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh negara.

 

 

   Hak dan Kewajiban Bela Negara

 ·   Pengertian yaitu pembelaan negara atau bela negara adalah tekat, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.

 

 

·     Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara serta nilai-nilai Pancasila sertaUUD 1945.

 

    Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara

·       Berdasarkan pasal 27 ayat 3 dalam perubahan Kedua UUD 1945, Bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara.

1.Bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.

2.Bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

 

Bahan dasar motivasi setiap warga

1.Pengalaman sejarah perjuangan RI.

2.Kedudukan wilayah geografis nusantara yang strategis.

3.Keadaan penduduk yang besar.

4.Kekayaan sumber daya alam.

5.Perkembangan dan kemajuan IPTEK.

6.Kemungkinan timbulnya bencana perang.

7.Dll.

                    

Hakikat Bentuk Negara

•Bangsa dan Negara Indonesia adalah terdiri atas berbagai macam unsur yang membentuk nya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan serta agama yang secara kese luruhan merupakan suatu kesatuan.

•Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila sebagai suatu negara kesatu an sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat.

Dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Pasal 1 ayat (1) ditentukan bahwa Negara adalah Negara Kesatuan

yang Berbentuk Republik.

 

Hubungan antara Individu dan Negara

1.Manusia adalah makhuk yang salaing tergantung antara satu dan lainnya maupun dengan lingkungannya.

2.Tugas hidup manusia secara kodrat adalah memberi kepada lingkungan.

 

Hubungan antara Masyarakat dengan Negara

1.Negara merupakan suatu masyarakat yang integral.

2.Semua golongan, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya.

3. Semua golongan bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis.

4. Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya.

5. Negara tidak memihak kepada sesuatu golong an atau perseorangan.

6.Negara tidak menanggapi kepentingan seseorang sebagai pusat.

7. Negara tidak hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan.

8. Negara menjamin kepentingan manusia

9. Negara menjamin keselamatan hidup bangsa.

 

 

Nilai-nilai Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945

Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia.Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan suatu Staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.

 

 

Pembukaan UUD 45.

Memenuhi syarat adanya tertib hukum

•Yaitu suatu kebulatan dan keseluruhan peraturan-peraturan hukum.

•Syaratnya adalah :

1.Adanya Kesatuan subjek Penguasa yang mengadakan peraturan hukum.( pemerintahan ).

2.Adanya Kesatuan Asas Kerohanian keseluruhan peraturan hukum, sumber dari segala hukum ( filsafat negara Pancasila ).

3.Adanya Kesatuan Daerah di mana seluruh peraturan hukum itu berlaku. (seluruh tumpah darah Indonesia).

4.Adanya Kesatuan Waktu di mana seluruh peraturan hukum berlaku ( maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam UUD Negara Indonesia). 


Minggu, 19 April 2020

Bacaan Sholat Fardhu dan Tata Cara Sholat Lengkap


Bacaan Sholat Fardhu Serta Tata Cara Sholat Lengkap
Bacaan-bacaan dalam sholat ada yang termasuk rukun dan ada juga yang tergolong sunnah. Rukun Sholat telah disebutkan secara urut dan rinci pada artikel Rukun Sholat. Di antara bacaan dalam sholat sekaligus urutan tata cara sholat fardhu adalah sebagai berikut:
  1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan sambil mengucap niat untuk mengerjakan shalat. Niat sholat adalah sesuai dengan shalat yang sedang dikerjakan. Baca artikel Niat Sholat untuk membaca lebih lanjut tentang beragam niat sholat.
  2. Kemudian takbiratul ihram (mengangkat kedua tangan sambil membaca: Allaahu akbar(Allah Maha Besar).
  3. Kemudian kedua tangan disedekapkan pada dada dan membaca do’a iftitah:
للهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. أِنِّ وَجَّهْةُ وَجْهِيَ ِللذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَاْلآَرْضَ حَنِيِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمْحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Allaahu akbaru kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”
Artinya:
“Allah Maha Besar, Maha Sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang islam.”
  1. Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:
.بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ   . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
.اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”
Artinya:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penguasa hari pembalasan. Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu lah aku memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang telah Kau berikan nikmat, bukan jalannya orang-orang yang Kau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.”
  1. Dilanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek atau ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
  2. Ruku’
Selesai membaca surat, lalu kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan  ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian membaca:
“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
Artinya:
“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.” (3x)
  1. I’tidal
Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca:
“Sami’allaahu liman hamidah.”
Artinya:
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”
  1. Setelah itu berdiri tegak lalu membaca:
“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”
Artinya:
“Ya Allah Tuhan Kami. Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
  1. Sujud
Selesai I’tidal lalu sujud; dengan meletakkan dahi di alas shalat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil memabca Allahuu akbar. Dan saat sujud membaca tasbih:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
Artinya:
“Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya.”
Duduk di antar dua Sujud
Setelah sujud lalu bangun untuk duduk sambil membaca Allaahu akbar, dan saat duduk membaca:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
Artinya:
Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan angkatlah derajatku dan ebrilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk, dabn berilah kesehatan bagiku dan berilah ampunan kepadaku.”
  1. Sujud Kedua, Sujud kedua, ketiga, dan keempat dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun bacaannya.
  2. Tasyahud Awal
Pada raka’at kedua (jika kita Shalat kecuali shalat Subuh), kita duduk membentuk tasyahud awal dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca tasyahud awal:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ،
“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammad.”
Artinya:
“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya (tetap tercurahkan) atas mu, wahai Nabi (Muhammad). Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.”
Selesai Tahiyat Awal, lalu berdiri kembali dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca Allaahu akbar untuk mengerjakan raka’at ketiga (cara-caranya sama seperti raka’at pertama (tanpa dimulai membaca do’a Iftitah dan sesudah membaca surat Al-Fatihah tidak membaca surat pendek maupun ayat-ayat Al-Qur’an).
Selesai raka’at ketiga, langsung mengerjakan raka’at keempat (cara-caranya sama seperti raka’at kedua, hanya saja setelah sujud terakhir (sujud kedua) lalu duduk kaki bersilang (tawarruk) atau tahiyat akhir.
  1. Tahiyatul Akhir
Cara duduknya; usahakan pantat menempel di alas shalat dan kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jari-jari kaki kanan tetap menekan ke kiri alas shalat. Bacaan tahiyat akhir sama seperti bacaan tahiyat awal ditambah dengan bacaan berikut ini:
Wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad.”
Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad SAW.”
Disunatkan membaca Shalawat Ibrahimiyah :
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Kamaa shallaitaa ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.
Artinya:
“Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah Yang Terpuji dan Maha Mulia.”
  1. Salam
Selesai tahiyat akhir, kemudia salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca:
“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”
Artinya:
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”
Pada waktu salam pertama kita terlebih dahulu menengok ke sebelah kanan, baru ke sebelah kiri. Dengan salam, berarti shalat kita telah selesai.
Dirangkum oleh: Akbar Ali Hasyif
Terima kasih kepada Bp. Zaidir,S.T., M.Cs
Selaku dosen pengampu praktikum teknologi informasi 

Bacaan Sholat Muhammadiyah Lengkap Beserta Artinya


Rasulullah SAW sudah mengajarkan Ibadah sholat , baik  secara dari gerakan maupun bacaan sholat, yang sudah dijelaskan dari hadist-hadist beliau . Oleh sebab itu sholat sudah ada tatacaranya, maka kita sebagai umat Nabi Muhammad tentu ibadah sholat yang kita laksnakan juga harus seperti apa yang diajarkan oleh beliau baik gerakan maupun bacaanya.

Bacaan Doa Sholat Menurut Keyakinan Muhammadiyah

Bacaan sholat yang telah diputuskan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah hanya memilih hadist-hadist yang Shahih atau yang kuat. Selain itu Muhammadiyah juga tidak hanya mengikuti terhadap satu mahzab saja, Muhammadiyah terkadang memiliki pendapat yang sama dengan mahzab Syafi’i, Maliki, Hanafi maupun mahzab Hambali.

Do’a Iftitah Muhammadiyah

*اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ*
*Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal-masyriqi wal-maghrib*.
*اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَاياَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ*
*Allaahumma naqqinii minal khotoo-yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas*.
*اَللّهُمَّ اغْسِلْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ*
 *Allaahumma-ghsil khotoo-yaa ya bil maa i-wats tsalji wal-barod*.
Artinya:
“Ya Allah, jauhkan lah aku dari pada kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa sebagiamana bersihnya kain putih dari kotoran.
Ya Allah, sucikanlah segala kesalahanku dengan air, salju dan air embun sebersih-bersihnya.”

Do’a Ruku Muhammadiyah

  سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
Subhaana rabbiyal ‘adziim (dibaca 3x)
Artinya :
“Maha suci tuhanku yang Maha Agung.”

Do’a I’tidal Muhammadiyah

رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Robbanaa wa-lakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaa-rokan fiihi. 
Artinya:
“Wahai Tuhan kami, bagi-Mu saja segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah,”

Do’a Sujud Muhammadiyah

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى
Subhaana rabbiyal a’laa
Artinya:
“Maha suci Tuhanku, yang maha Tinggi (dari segala kekurangan dan hal yang tidak layak.”
Atau untuk do’a ruku dan i’tidal juga bisa membaca:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى 
Subhaanaka allaahuma robbanaa wa-bihamdika allaahumagh-firlii.
Artinya:
“Maha suci Engkau, ya Allah ya Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu. Ya Allah, ampunilah dosa dan kesalahanku.”

Do’a Duduk Diantara Dua Sujud

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى
Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.
Artinya:
Ya Allah maafkanlah aku. Kasihanilah aku. Cukupilah aku, Berilah petunjuk aku, dan berilah rizki untuk aku”.

Do’a Tasyahud Awal Muhammadiyah

 *اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ لِلّهِ*
Attahiyyaatu lillaahi wa-shsholawaatu wa-ththoyyibaat. 
“Segala kehormatan, segala karunia, segala shalat, dan semua amal shalih hanyalah kepunyaan Allah.”
*اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ*
Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa-rohmatullaahi wa-barokaatuh.
“Keselamatan atas engkau wahai Nabi Muhammad, demikian pula rahmat Allah dan keberkahannya.”
*اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ*
Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin.
Keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba Allah yang shaleh-shaleh.”
*أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ*
Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa-asyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.
Aku Bersaksi tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

Do’a Shalawat Kepada Nabi

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allaahumma sholli  alaa Muhammad wa-alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita alaa ibroohiim wa-aali ibroohiim. Wabaarik alaa Muhammad wa-aali Muhammad. Kamaa baarokta alaa ibroohiim wa-aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah sholawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberikan sholawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi maha mulia.

Do’a Setelah Tasahud Awal Muhammadiyah

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma in-nii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro wa-laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta. Faghfir-lii maghfirotan min ‘indika war-hamnii innaka antal ghofuurur rohiim.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku banyak mendholimi diriku, dan tidak ada yang bias mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu ampuni dosa-dosaku dengan ampunan dari sisi-Mu dan berikanlah rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Mengampuni Lagi Maha Penyayang.

Do’a Setelah Tasahud Akhir

اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi Jahannam, Wa-min ‘adzaabil qobri, Wa-min fitnatil mahyaa walmamaati. Wa-min syarri fitnatil masiihiddadjaal.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siska Neraka Jahanam, siksa kubur, fitnah kehidupan serta fitnah setelah kematian, dan dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.”

Do’a Salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalaamua’alaikum wa-rohmatullaahi wa-barokaatuh.
Artinya:
“Semoga keselamatan dan Rahmat Allah dan keberkahan-Nya terlimpahkan kepada kalian".
Dirangkum oleh: Akbar Ali Hasyif
Terima kasih kepada Bp. Zaidir,S.T., M.Cs
Selaku dosen pengampu praktikum teknologi informasi